Ekspor Ikan Bali Capai USD9,80 Juta
Metrotvnews.com, Denpasar: Bali menghasilkan devisa
dari ekspor ikan dan udang sebesar USD9,80 juta selama Maret 2015, atau
meningkat sebanyak 28,55 persen dibandingkan Februari 2015 yang
tercatat sebesar USD7,63 juta.
"Perolehan devisa tersebut juga meningkat 28,38 persen jika dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya hanya USD7,64 juta," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar, di Denpasar, Sabtu (9/5/2015).
Ia mengatakan, ekspor ikan dan udang itu mampu memberikan kontribusi sebanyak 19,42 persen dari total nilai ekspor Bali yang mencapai USD50,51 juta selama Maret 2015, meningkat 23,43 persen dibandingkan bulan Februari 2015 hanya USD40,92 juta.
Ikan dan udang merupakan salah satu dari lima komoditas utama ekspor Pulau Dewata, disamping produk pakaian bukan rajutan, perhiasan (permata), produk dari kayu dan perabot serta penerangan rumah.
Panasunan Siregar menambahkan, ikan dan udang yang dikapalkan dari Bali paling banyak menembus pasaran Jepang yang menyerap 31,66 persen, menyusul Amerika Serikat 19,54 persen dan Singapura 0,81 persen. Selain itu juga menembus pasaran Australia 7,55 persen, Hong Kong 6,41 persen, Perancis 0,82 persen, Spanyol 3,67 persen, Yunani 0,01 persen, Inggris 0,52 persen dan Belanda 0,22 persen.
Panasunan Siregar menambahkan, sisanya 28,78 persen menembus sejumlah negara lainnya, karena hasil perikanan khususnya ikan tuna dan udang dari Bali mampu bersaing di pasaran luar negeri. Pemerintah Provinsi Bali m emacu pembangunan bidang kelautan dan perikanan antara lain memberikan bantuan mesin tempel kepada para nelayan sebagai upaya meningkatkan hasil tangkapan.
ABD.
"Perolehan devisa tersebut juga meningkat 28,38 persen jika dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya hanya USD7,64 juta," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar, di Denpasar, Sabtu (9/5/2015).
Ia mengatakan, ekspor ikan dan udang itu mampu memberikan kontribusi sebanyak 19,42 persen dari total nilai ekspor Bali yang mencapai USD50,51 juta selama Maret 2015, meningkat 23,43 persen dibandingkan bulan Februari 2015 hanya USD40,92 juta.
Ikan dan udang merupakan salah satu dari lima komoditas utama ekspor Pulau Dewata, disamping produk pakaian bukan rajutan, perhiasan (permata), produk dari kayu dan perabot serta penerangan rumah.
Panasunan Siregar menambahkan, ikan dan udang yang dikapalkan dari Bali paling banyak menembus pasaran Jepang yang menyerap 31,66 persen, menyusul Amerika Serikat 19,54 persen dan Singapura 0,81 persen. Selain itu juga menembus pasaran Australia 7,55 persen, Hong Kong 6,41 persen, Perancis 0,82 persen, Spanyol 3,67 persen, Yunani 0,01 persen, Inggris 0,52 persen dan Belanda 0,22 persen.
Panasunan Siregar menambahkan, sisanya 28,78 persen menembus sejumlah negara lainnya, karena hasil perikanan khususnya ikan tuna dan udang dari Bali mampu bersaing di pasaran luar negeri. Pemerintah Provinsi Bali m emacu pembangunan bidang kelautan dan perikanan antara lain memberikan bantuan mesin tempel kepada para nelayan sebagai upaya meningkatkan hasil tangkapan.
ABD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar